
Checklist E-Waste: Daftar Perangkat Kantor yang Bisa (dan Harus) Didaur Ulang
05/05/2025
Lebih dari 200 ton limbah elektronik yang diimpor secara ilegal dari AS ditemukan di Thailand
10/06/2025Saat ini siapa nih yang dalam kesehariannya tidak memakai barang elektronik? Pastinya sudah jarang, ya. Kebanyakan barang elektronik pun memakai baterai dalam mengoperasikannya. Tanpa kita sadari baterai menjadi Limbah elektronik jika sudah tidak berfungsi. Baterai bekas adalah salah satu jenis limbah elektronik yang sering disepelekan, namun mempunyai dampak lingkungan yang besar jika tak dikelola dengan benar. Lalu bagaimana cara mengelola baterai bekas dengan benar?
Mengapa Penting untuk Mengelola dengan baik?
- Berdampak Negatif bagi Lingkungan
Terdapat kandungan bahan kimia berbahaya seperti timbal, merkuri, kadmium, dan asam sulfur. Bila dibuang sembarangan, baterai ini bisa merusak tanah dan air di sekitarnya, serta mempengaruhi organisme hidup. Hal ini bisa menimbulkan dapak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
- Berpotensi sebagai Sumber Bahan Baku
Baterai bekas mengandung logam berharga seperti seng, nikel, dan kobalt. Dengan mendaur ulang baterai, kita dapat meminimalisir ketergantungan terhadap penambangan logam baru yang bisa merusak lingkungan.
Langkah-Langkah Mengelola Baterai Bekas
- Kumpulkan Lalu Pisahkan Baterai
Mulailah dengan mengumpulkan dari pelbagai perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, kamera, dan peralatan rumah tangga lainnya. Pastikan untuk memisahkan baterai berdasarkan jenisnya, sebab beberapa baterai mempunyai cara pengelolaan yang berbeda.
- Tentukan Metode Penanganan yang Tepat
Penting untuk memahami jenis baterai yang Anda punya, karena setiap jenis mempunyai metode pengelolaan yang berbeda. Pada umumnya baterai bisa digolongkan menjadi:
- Baterai Alkali: Baterai ini sering ditemukan dalam perangkat sehari-hari seperti remote kontrol dan jam.
- Baterai Nikel-Kadmium (Ni-Cd): Biasanya dipakai dalam peralatan listrik seperti bor dan alat musik elektronik.
- Baterai Nikel-Metal Hidrida (Ni-MH): Umum dipakai di perangkat elektronik konsumen seperti kamera digital dan pemutar musik.
- Baterai Lithium-ion (Li-ion): Biasa dipakai untuk ponsel, laptop, dan perangkat elektronik portabel lainnya.
- Penyimpanan yang Tepat
Bila Anda tidak bisa mengirim baterai ke pusat daur ulang segera, pastikan untuk menyimpannya dengan benar. Jangan menyimpan baterai bekas di tempat yang terlalu panas atau lembab, hal ini mengakibatkan korosi dan bahaya potensial.
- Berpartisipasi dalam Program Pengumpulan
Banyak produsen perangkat elektronik atau toko menawarkan program pengumpulan baterai bekas. Gunakan program ini untuk memastikan bahwa baterai bekas milikmu didaur ulang dengan benar.
Bila Anda ingin berkonsultasi terkait limbah elektronik atau daur ulang sampah kantor, silakan hubungi kami