
Yang Perlu Dipahami Terkait Perbedaan AMDAL dan ANDAL dalam Sektor Lingkungan
05/05/2025Di tengah cepatnya perkembangan teknologi, hampir semua aktivitas operasional kantor bergantung pada perangkat elektronik. Namun, ketika perangkat tersebut sudah tidak up to date, rusak, atau harus berganti, sering kali kita lupa: ke mana perginya perangkat lama tersebut?
Bila tak dikelola dengan baik, limbah elektronik (e-waste) dari kantor dapat menumpuk dan memberikan dampak buruk — baik terhadap lingkungan, keamanan data, maupun reputasi perusahaan.
Padahal, solusi sederhana seperti daur ulang perangkat elektronik bisa mendukung perusahaan menerapkan bisnis yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, dalam artikel ini kami susun daftar perangkat kantor yang sebaiknya tidak hanya disimpan di gudang atau dibuang sembarangan, melainkan didaur ulang secara profesional:
1. Komputer & Laptop
Saat ini semua perusahaan pastinya sudah menggunakan perangkat komputer atau laptop sebagai alat operasional utama. Pastinya terbayang bagaimana banyaknya jumlah perangkat ini bila sudah tidak terpakai dan hanya menumpuk di gudang. Perangkat ini mengandung berbagai logam berat dan bahan kimia berbahaya jika dibuang sembarangan atau hanya ke TPA. Melalui proses daur ulang, komponen seperti logam mulia (emas, tembaga, aluminium) bisa diproses kembali untuk digunakan ulang.
Tips: Pastikan data dihapus secara permanen sebelum didaur ulang.
2. Printer & Mesin Fotokopi
Meski zaman sudah menuntut semua serba digital, tetapi masih dibutuhkan dokumen-dokumen fisik. Maka dari itu, pengadaan perangkat cetak atau pengganda dokumen masih ada. Namun, mesin-mesin ini Sering dianggap limbah besar yang sulit ditangani. Padahal, bagian-bagian dari printer dan mesin fotokopi bisa dipilah: plastik keras, logam, motor kecil, hingga PCB.
Tinta dan toner juga tergolong limbah B3 yang perlu perlakuan khusus — tidak bisa dibuang sembarangan.
3. Smartphone & Tablet Perusahaan
Perangkat mobile yang sudah usang atau rusak sering kali menyimpan data internal.
Jangan hanya disimpan, lakukan proses data wiping, lalu lanjutkan ke proses daur ulang agar komponennya tidak menjadi limbah berbahaya.
4. Perangkat Jaringan: Router, Switch, Server
Sering kali terlupakan saat perusahaan melakukan upgrade sistem. Padahal, server lama, router, dan switch merupakan salah satu penyumbang limbah elektronik terbesar di sektor B2B.
Vendor daur ulang profesional biasanya menawarkan layanan pemusnahan data dan pemrosesan aman
5. Aksesoris & Peripheral
Keyboard, mouse, headset, webcam, bahkan kabel dan USB drive. Semua aksesoris elektronik tersebut ukurannya kecil, namun jumlahnya di kantor bisa ratusan. Jika ditumpuk, potensi limbahnya sangat besar.
6. Baterai, UPS & Charger
Ini adalah salah satu limbah elektronik paling berbahaya jika dibuang sembarangan.
Baterai mengandung zat kimia seperti lithium, cadmium, atau timbal yang dapat mencemari tanah dan air. Semua jenis power supply harus diproses dengan standar lingkungan tertentu.
Kenapa Perusahaan Harus Peduli terhadap Limbah Elektronik?
Keamanan Data
Perangkat yang tidak didaur ulang dengan benar bisa menyebabkan kebocoran data sensitif.
Tanggung Jawab Lingkungan
Dengan mendaur ulang, perusahaan ikut mengurangi pencemaran lingkungan dan penggunaan bahan tambang baru.
Kepatuhan Regulasi
Pembuangan limbah elektronik termasuk dalam peraturan limbah B3. Ada potensi sanksi jika perusahaan tidak mengelolanya dengan benar.
Citra Perusahaan & ESG
Perusahaan yang peduli lingkungan akan lebih dihargai oleh mitra bisnis, investor, dan konsumen. Kepatuhan terhadap aspek ESG (Environmental, Social, Governance) juga makin diperhatikan secara global.
Siap Memulai Daur Ulang Perangkat Lama di Kantor Anda?
Kondisi kantor yang lebih “hijau” memang tidak terlepas dari peran kita sebagai pegawai. Sehingga, tidak ada salahnya jika kita memulai gerakan awal dengan mengelola secara mandiri atau berkelompok sampah-sampah elektronik yang kita hasilkan. Kini saatnya Anda bisa beralih ke cara pengelolaan perangkat elektronik yang lebih bertanggung jawab.
Lakukan audit perangkat, pisahkan yang masih bisa digunakan kembali, dan libatkan mitra daur ulang bersertifikat seperti, Retron untuk proses yang aman dan ramah lingkungan.
Daur ulang bukan sekadar tren yang hanya selintas saja. Ini bagian dari masa depan bisnis yang berkelanjutan. Sebab dampaknya bisa sampai ke masa depan bumi yang kita huni.